Merajut Asa Bersama Kelas Inspirasi 6, Belajar Bersyukur dari Siswa SDN Gelang 01
Menjadi relawaan atau menjadi volunteer merupakan salah satu cara mahasiswa atau pemuda untuk menghabiskan waktu luang atau juga merupakan salah satu cara mereka untuk ikut andil membangun negeri ini untuk menjadi negeri yang lebih baik pastinya. Umumnya terdapat beberapa jenis volunteering yang ada mulai dari volunteering acara festival hingga volunteering untuk mengajar di salah satu sekolah dasar (SD) terpelosok yang ada di negeri kita ini. Nah, Volunteering yang bakal aku certain adalah volunteering yang mengajar di salah satu sekolah dasar tepatnya di SDN Gelang 1, Jember. Oke let’s check this out.
Cerita bermula ketika saya sedang bimbang tentang apa yang akan perbuat nanti di semester 5 ini. Seketika tepikir “Sepertinya jadi volunteer asik juga yaa” dari pemikiran itu akhrinya saya mulai mencari cari informasi seputar volunteering yang sedang open recruitment pada saat itu. Sebenernya menjadi volunteer bukan hal baru untuk saya karena pada saat berada di semester 3 saya pernah berpartisipasi pada event Gramedia Science Day yang diadakan oleh Gramedia sebagai Volunteer lebih tepatnya sebagai Liason Officer. Untuk volunteering yang saya kejar pada saat itu adalah volunteering yang nantinya akan mengajar di salah satu pulau yaitu lebih tepatnya ternate. Akan tetapi nasib berkata lain pada saat saya melihat postingan dari @idvolunteering mengenai Kelas Inspirasi Jember 6. Pada saat itu terdapat dua lowongan yang buka untuk posisi volunteer. Yang pertama adalah lowongan untuk relawan pengajar dimana relawan pengajar merupakan relawan yang nantinya akan bertugas sebagai pengajar di tempat yang telah ditentukan. Dan yang kedua adalah relawan dokumentator. Dari kedua posisi tersebut dapat ditebak kalo saya bakal pilih…… Yap bener , Relawan dokumentator.
Pikiran saya hanya satu waktu itu ketika mendaftar sebagai relawan dokumentator adalah “Keren juga ya nanti kalo bisa bikin dokumentasinya orang orang hebat yang menyisihkan beberapa harinya buat jadi relawan pengajar disini”. Jadi kubulatkan tekadku dan akhirnya daftar sebagai relawan dokumentator.Pada saat tanggal 23 September 2018 Pengumuman untuk Kelas Inpirasi Jember 6 diumumkan dan ternayata ALHAMDULILLAH , aku lolos sebagai relawan dokumentator di Kelas Inspirasi Jember 6. Pada saat itu terdapat dilemma antara perasaan senang karena akhirnya dapet kesempatan merasakan volunteering yang bener bener “volunteering” di satu sisi karena waktu itu perkuliahan telah memasuki semester baru dan sudah kembali normal rasa gelisah tiba karena harus meninggalkan satu hari mata kuliah dimana acara tersebut dimulai dari hari Jumat hingga minggu yang berarti aku harus meninggalkan 2 mata kuliah yang lumayan susah pada saat ujian nanti.
Tetapi pada akhirnya tetaplah niat untuk menjadi relawan dokumentator yang kuat pada saat itu mampu mengalahkan perkuliahan efektif yang akhirnya saya tidak masuk satu hari tanpa alasan (Tidak untuk ditiru wkwkw). Oh iya , Kelas Inspirasi Jember 6 ini diadakan pada tanggal 5 Oktober 2018 hingga 7 Oktober 2018. Jadi saya berangkat dari Surabaya menggunakan kereta api Probowangi pada pukul 4 pagi dan tiba di stasiun Rambipuji Jember pada pukul 8.20. Sebelum itu saya beserta temen temen yang telah terpilih menjadi relawan untuk Kelas Inspirasi ini dibagi menjadi beberapa rrombongan belajar atau disingkat ROMBEL. Kebetulan saya mendapat bagian di rombel SDN Gelang 1. Pemilihan stasiun Rambipuji ini juga merupajan rekomendasi salah satu temen rombel saya. Sesampainya disana saya dijemput lalu diarahkan menuju Gedung pertemuan para relawan di salah satu SMKN yang dekat dengan stasiun rambipuji jember. Dipertemuan tersebut kami dipertemukan dengan temen temen rombel kami. Dimana dalam satu rombel terdapat 11 orang dimana ada Mario, Mba dyah , Mas Sandy dan yang lainnya ( maaf kalo sebagian Namanya lupa hehe). Kami berangkat menuju tempat setelah melakukan ibadah sholat ashar menggunakan sepeda motor. Dimana itu merupakan pengalaman pertama berkendara di Jember terlebih lagi di tempat yang sepertinya bakal terpencil. Perjalanan kali ini terasa begitu jauh dikarenakan kami berkendara sebagai rombongan sehingga kami harus menjaga jarak dengan yang lainnya agar tidak tertinggal karena hanya beberapa orang saja yang telah mengerti tempat nanti kami akan menginspirasi. Perjalanan begitu datar hingga kami mulai melewati jalan naik berliku liku lalu keadaan mulai berubah ketika kami melewati jalan makadam dimana. Jalur makadam ini tidakkah seindah jalur beraspal sehingga kami harus ekstra hati hati saat melintas dan juga disebelah kanan kami waktu itu adalah jurang. Saya sendiri sedikit khawatir tentang keamanan motor ini terutama di posisi roda nya. Perkiraan saya benar, ban teman saya waktu itu bocor pada saat mendaki di rute makadam sehingga kami menunggu di rute tersebut sembari teman saya kebawah menuju desa untuk menambal bannya. Kami disitu hingga suasanya menjadi gelap.
Setelah itu teman kami kembali dan melanjutkan perjalanannya.Melewati jalur makadam itu sulit dan melelahkan , mata harus berhati hati memilih jalur mana yang harus kami lewati agar tidak salah ambil jalan lalu tangan terasa capek karena menahan beban motor itu sendiri terlebih lagi saya membonceng satu teman saya pada saat itu. Kami tiba pada disana sekitar pukul 8. Dimana bagi masyarakat disana pukul 8 adalah waktu yang bisa terbilang sudah lumayan gelap. Oiya, sebagai pengingat bahwa SDN Gelang 01 ini terletak di kelurahan Gelang, Kecamatan Sumber Baru , Kabupaten Jember. Ketika sesampainya disana kami disambut baik oleh salah satu keluarga yang telah bersedia menampung kami.Sebut saja ibu Ida. Satu hal yang bener bener bikin kaget sesampainya disana adalah bahwa penggunaan energi listrik disini sangatlah terbatas. Ibu Ida yang menampung kami berkata bahwa listrik hanya dapat menyala pada jam 6 malam hingga 9 malam. Setelah itu listrik padam. Hal ini sontak membuat aku dan Mario kebingunan karena bodohnya, kami hanya membawa satu cadangan baterai saja sehingga sesampainya disana kami prioritaskan untuk mengisi daya baterai kamera kami untuk digunakan keesokan harinya. Setelah memasukan barang barang kami ke rumah selanjutnya kami menyantap makanan yang telah disediakan oleh Ibu Ida. Makanan yang disediakan oleh Ibu Ida sungguhlah enak, setidaknya untuk saat itu. Entah karena kami yang merasa lapar yang ditimbulkan karena perjalana tadi atau kah emang masakan yang telah disediakan sudah enak dari sananya. Kami sungguh sulit untuk membedaknnya. Sebenernya setelah makan kami menyiapkan bahan bahan yang akan kami gunakan untuk menginspirasi atau mengajar pada keesokan harinya akan tetapi saya tertidur dengan pulas ketika akan menyiapkan bahan bahan tersebut.
Maafkan saya teman teman.
Dikeesokan harinya entah karena mungkin saya yang Lelah akibat seharian berkendara atau nikmatnya udara di gelang ini membuat saya sedikit bangun kesiangan. Saya bangun pukul setengah 6 pagi dan setelah itu langsung melaksanakan sholat subuh. Kebetulan sekali didepan tempat kami tinggal, terdapat entah itu musholla atau masjid yang pasti ada tempat ibadah untuk umat muslim untuk melakukan ibadah. Selepas itu temen temen cewek kami memasak makanan di dapur. Seperti yang dijelaskan diatas Listrik tidak tersedia dipagi hari, sehingga kami sebagai relawan dokumentator hanya bisa berharap tidak ada kejadian buruk nantinya. Masakan pagi ini terlihat indah karena memiliki banyak Varian, mulai dari Indomie yang telah kita bawa sebelumnya , lalu ada sayur sayuran yang hanya ada disana dan juga tidak lupa pindang yang telah disediakan oleh Ibu Ida. Terima Kasih bu Ida. Kebetulan mas sandy yang memang bekerja di tempat kopi dan perteh an membagikan kopi dan teh nya pada saat itu. Hal yang paling aku ingat bahwa rasa kopi yang dibawa pada saat itubukanlah kopi pada umumnya melainkan kopi yang dibawa itu merupakan kopi yang memiliki cita rasa khas buah buahan. Kabarnya bahwa tempat penanaman kopi dapat mempengaruhi cita rasa kopi itu sendiri, mulai dari baunya hingga rasanya. Pada pagi itu aku banyak mengambil footage untuk video dokumentasi kegiatan Kelas Inspirasi Jember 6 karena saya memang ditugaskan sebagai relawan documenter di event ini. Sampailah di sebuah moment Kelas Inspirasi dimulai. Kelas Inspiriasi ini memiliki sebuah slogan yaitu #marimenginspirasi. Seketika kami disambut oleh bapak ibu guru yang berada pada SDN Gelang 1 tersebut. Ini merupakan hal yang mengharukan mengingat bahwa ini merupakan hari mereka mendapatkan insight atau inspirasi terhadap apa yang telah terjadi di Indonesia sekarang. Mereka juga akan mendapatkan sebuah point of view baru mengenai pekerjaan yang ada di Indonesia ini.
(3) SDN Gelang 1 KIJE 6 #SIapMengabdiUntukBangsa — YouTube
Sebagai relawan dokumentator saya dan Mario bertugas untuk mengambil footage terbaik untuk dokumentasi kelas inspirasi ini. Saya membagi jobdesc saya dengan Mario, Saya sebagai video taker sedangkan Mario sebagai fotografer pada kelas Inspirasi itu. Menjadi Relawan dokumentasi di Kelas Inspirasi benar benar memberikan pengalaman tersendiri kepada saya. Ketika mengambil video dan foto di kelas tersebut saya mendapatkan persepktif baru terlebih lagi mengenai betapa jauhnya perbedaan Pendidikan yang terdapat di kota bersar seperti Surabaya, Jakarta atau pun kota kota besar lainnya dengan daerah remote area atau rural area yang ada di Jember tepatnya di daerah SDN Gelang 01. Saya beruntung sekali dapat mengabadikan momen momen tersebut dan menjadikan sebuah video yang bisa dilihat pada Channel YouTube saya.
Setelah pengajaran ini selesai kami sempat berfoto Bersama untuk menjadikan momen momen indah ini lebih berharga Bersama dan dari situ saya mulai meraskan bahwa hidup yang saya miliki ini sudah lebih dari cukup bagi mereka karena saya masih bisa tinggal dengan listrik yang menyala, air yang mudah dicari dan bisa makan makanan yang mungkin terasa special disana seperti tempe atau pun ayam goreng.
Dari perlajalanan ini dan pembelajaran ini saya dapat menyimpulkan bahwa
sebenarnya kita itu jauh jauh lebih beruntung bisa menikmati segala fasilitas yang terdapat dikota seperti sinyal, makanan yang kadang kerasa kurang special dimata kita seperti penyetan atau bahkan tempe dan juga akses fasilitas yang jauh lebih modern.
Meskipun kita tinggal di sebuah negara bernama Indonesia tapi tetap perbedaan tersebut sangatlah terasa sehingga membuat saya terbuka dan juga berfikir apakah Pendidikan di Indonesia akan terus seperti ini atau kah nanti suatu saat bisa lebih adil dan sesuai dengan porsi kebutuhan di daerahnya masing masing sehingga pembelajaran dari mereka bisa lebih efektif dan juga bisa di implementasikan untuk kepentingan daerah mereka.
Sebagai orang yang tertarik dengan kerelawanan saya pun juga menyadari sesuatu, bahwa sebenarnya mengikuti kegiatan relawanan atau berkontribusi social itu bukan hanya mahasiswa atau pun pemuda saja tetapi bahkan orang yang sudah bekerja dan juga orang sudah memiliki keluarga tetap bisa dan memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dan juga menjadi relawan versi dari mereka.
Karena pada perjalanan ini pula, pertama kalinya saya menjadi yang paling muda dan satu satunya yang masih berstatus mahasiswa. Sehingga saya menyadai hal tersebut.
Terimakasih Kelas Inspirasi atas semua kesempatan yang telah diberikan terutama untuk Kelas Inspirasi Jember 6, karena berkat kegiatan ini saya dapat menemukan arti hidup saya dan misi saya selama untuk berkembang itu untuk apa. Selain itu terimakasih juga karena telah mempertemukan saya dengan orang orang hebat yang ada di Jember dan sudah meluangkan waktunya untuk menjadi relawan pengajar untuk anak anak yang ada di SDN Gelang 01. Semoga kelak kita dapat berkontribusi Bersama di kemudian hari. Terimakasih Kawan